Aceh Besar - Pesawat militer Amerika Serikat mendarat darurat di Aceh akibat mesin nomor 4 terbakar. Apa barang yang dibawa dalam pesawat yang berangkat dari Diego Garcia di Samudera Hindia itu?
"Isi di dalam pesawat kita tidak (ada) wewenang," kata Komandan Lanud Sultan Iskandar Muda (SIM) Kolonel Pnb Suliono saat ditemui wartawan, Sabtu (25/3/2017).
Pihak TNI Angkatan Udara mengaku tidak punya hak untuk mengecek isi di dalam pesawat. Pasalnya, pesawat tersebut mendarat di Aceh dalam keadaan darurat akibat salah satu mesinnya terbakar.
"Otoritas Lanud tidak ada hak untuk periksa isi pesawat," jelas Suliono.
Pihak TNI hanya mengawal dan mengecek kondisi kerusakan. Namun, menurutnya pihak TNI tetap mengawasi kegiatan para kru dan tidak memperbolehkan ada barang yang dibawa keluar atau masuk dari dan ke dalam pesawat itu.
"Kita selalu awasi pesawat yang parkir di sini. Barang keluar masuk (ke dalam pesawat) kita tidak izinkan. Jadi prosesnya begini, teman-teman kru yang menginap di hotel kita terapkan standar, seperti masuk bandara melalui X-Ray dan segala macam," ungkap Suliono.
"Tidak boleh ada barang terlarang masuk bandara atau dibawa ke luar (bandara)," jelasnya.
Seperti diketahui, pesawat jenis Boeing 707 yang mengangkut 20 personel militer AS mendarat darurat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh pada Jumat (24/3) kemarin. Pesawat mengalami kerusakan pada salah satu mesinnya saat terbang dari Diego Garcia di Samudera Hindia menuju Bandara Haneda di Jepang.
sumber