Pesawatnya Rusak, Militer AS Boleh Tinggal 5 Hari di Aceh



Banda Aceh - Kru pesawat militer Amerika Serikat yang mendarat darurat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh sudah mengantongi izin tinggal hingga lima hari ke depan sambil menunggu pesawat selesai diperbaiki. Tim dari Amerika juga disebut langsung mengurus perizinan untuk para kru pesawat tersebut usai pesawat mendarat darurat.

"Mereka cukup bagus setelah terjadi emergency langsung menyiapkan surat-surat langsung diurus surat perizinan. Awalnya memang tidak ada surat," kata Komandan Lanud Sultan Iskandar Muda (Danlanud SIM) Kolonel Pnb Suliono di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh, Sabtu (25/3/2017).

"Tentunya ada batasan mereka dibolehkan tinggal. Kalau izin sudah habis pesawat belum bagus tentunya akan diperpanjang," sambung Suliono.

Menurut Suliono, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Duta Besar Amerika Serikat di Indonesia untuk tindakan selanjutnya. Untuk perbaikan pesawat itu para kru masih menunggu tim khusus yang akan datang ke Aceh.

"Belum dapat info kapan mereka tiba. Namun demikian kalau sudah ada info akan segera ditindak lanjuti," ungkapnya.

Suliono belum dapat memastikan perbaikan pesawat tersebut membutuhkan waktu berapa lama. Hal itu baru diketahui setelah teknisi dari Amerika melihat langsung tingkat kerusakan pesawat, terutama pada salah satu mesin yang terbakar.

"Kami belum tahu estimasinya berapa lama. Karena mereka yang tahu tingkat kerusakannya bagaimana," ujar Suliono.

Pesawat jenis Boeing 707 ini sudah berada di Aceh sejak Jumat (24/3) kemarin. Pesawat mendarat darurat akibat kerusakan mesin nomor 4. Sebelum landing, pesawat yang berangkat dari Diego Garcia ini sempat berputar-putar di atas udara Aceh untuk menghabiskan bahan bakar.

sumber

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »