Jose Mujica, seorang presiden yang berada di Negara Uruguay, senantiasa memberikan tauladan kepada rakyatnya untuk hidup dengan penuh kesederhanaan. Yang mana ia lebih memilih untuk bertempat tinggal di sebuah rumah sederhana yang jauh dari ibu kota.
Bahkan sifat peduli kepada rakyat telah menjadi simbol dari rasa kedermawanan yang ia miliki. Dari situ pun ia tak lupa untuk memikirkan akan terpenuhinya kehidupan rakyat, hingga gaji yang ia miliki selama menjabat sebagai presiden juga disalurkan untuk rakyatnya yang miskin.
Presiden Jose Mujica dilantik pada tahun 2010 silam. Di mana pola hidup yang ia jalani, cukup menjadikan banyak orang terkagum akan kiprahnya sebagai seorang presiden. Yang mana gaji sebesar Rp 120 juta yang seharusnya ia berhak menerimanya, sekitar 95 % ia peruntukkan atau sumbangkan kepada rakyat miskin dan pengusaha kecil. Sehingga ia pun hanya mengambil 5 % dari gajinya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, yakni sekitar Rp. 800 ribu perbulan.
Dalam menjalani kehidupannya sehari-hari, Jose Mujica hanya dikawal oleh dua orang polisi dan anjing buntung ketika hendak bepergian untuk urusan kenegaraan.
Meskipun banyak orang menyebutnya sebagai seorang presiden termiskin di dunia, akan tetapi sosok politisi yang cukup sederhana ini tak pernah merasa dirinya miskin. Sementara menurut Jose Mujica sendiri, bahwa orang yang miskin yakni orang yang selalu berkeinginan untuk bergaya hidup mewah, dan terus menginginkan suatu yang lebih meski sudah meraih keinginan sebelumnya.
Di sisi lain, Jose Mujica mengisi waktu luangnya untuk menanam bunga dan berkebun. Sehingga dari situ ia juga bisa menambah penghasilannya, sekaligus bisa dekat dengan nuansa keindahan alam.
Namun sayangnya, sejak 1 Maret 2015 ia sudah tidak menjabat lagi sebagai seorang presiden. Padahal banyak rakyat telah lama rindu akan sosok pemimpin bangsa yang memiliki jiwa dan kepribadian semacam ini. Sehingga banyak warga merasa sedih dan kehilangan sosok pemimpin yang penuh dengan kesederhanaan, serta berjiwa peduli terhadap rakyatnya.