Saran Dokter Agar Manusia Tidak Dimangsa Ular

Saran Dokter Agar Manusia Tidak Dimangsa Ular


Kasus manusia yang ditelan ular sanca batik jenis Malayopython reticulatus di Mamuju, Sulawesi Barat, menjadi perhatian publik. Begini saran dokter agar kasus serupa tidak terulang.

dr Tri Maharani MSi. Sp.EM, seorang ahli toksikologi gigitan ular menuturkan ular menggigit atau menyerang manusia jika dalam keadaan terancam. Sebab ular biasanya takut pada manusia.

"Jadi sebaiknya jangan mengganggu ular. Kalau bertemu ular sebaiknya jangan memegang atau berusaha membunuhnya karena bisa membuat ular menyerang balik karena merasa terancam," saran perempuan yang akrab disapa dr Maha dalam perbincangan dengan detikHealth, Jumat (31/3/2017).

Menurut dr Maha, cara terbaik jika bertemu ular adalah diam saja. "Kalau kita diam saja, ular akan meninggalkan kita. Soalnya dia nggak suka manusia, sukanya tikus, unggas. Kalau kita diam saja, maka dia tidak akan merasa terancam, sehingga dia akan pergi," sambung dokter yang juga konsultan WHO ini.

Sering kali, sambung dr Maha, manusia panik dan bergerak secara refleks untuk membunuh ular yang ditemui. Padahal tindakan ini malah bisa jadi tidak menguntungkan. Cara terbaik, menurutnya adalah dengan menghentikan aktivitas.

"Ular bisa saja menelan yang besar seperti kerbau kalau benar-benar lapar sekali. Tapi ular itu akan mencari mangsanya dulu seperti tikus, katak, ayam, unggas yang lain," imbuhnya.

Ular biasa tinggal di perkebunan ataupun di sawah, sebuah tempat yang mana lebih memungkinkan bagi ular untuk mendapat makanannya. Karena itulah manusia biasanya digigit ular ketika berada di tempat-tempat seperti itu.




Karena itu pada petani ataupun pekebun, dr Maha berpesan untuk membawa senter, mengenakan celana panjang, sepatu dan topi. Senter penting dibawa untuk memudahkan petani atau pekebun yang berjalan di area kerjanya saat hari beranjak petang. Mengingat warna ular kebanyakan hitam seperti tanah dan hijau seperti rumput, dengan bantuan senter akan membantu yang bersangkutan melihat lebih jelas dalam situasi yang minim cahaya.

Sementara itu celana panjang dan sepatu akan membuat yang bersangkutan tidak mudah dipatuk ular, saat di sekitarnya ada ular yang terlihat olehnya karena ukurannya yang kecil. Sementara topi akan melindungi kepala petani atau pekebun dari ular yang bergelantung di pohon.

"Jangan lupa bawa tongkat, bukan untuk membunuh ular lho ya. Nanti setiap ketemu ular dipukuli. Lebih untuk membantu menyingkirkan ular dan perlindungan," tambah dr Maha.

Ketika ular-ular muncul di permukiman, menurut dr Maha itu biasa terjadi di permukiman yang dulunya adalah persawahan. Mungkin karena kehilangan habitat, jadi ular lantas terlihat di sekitar permukiman. "Sering kali ular dikaitkan dengan hal mistis, padahal bisa jadi dia datang karena habitatnya rusak," ucap dr Maha.

Ular juga sering ditemukan di tempat sampah, di rumput tinggi dan tempat kotor yang banyak tikusnya. "Untuk menghindari ular di area itu, berarti jangan sampai ada sampah yang menumpuk, sampahnya dibersihkan, rumputnya dipotong, got dibersihkan agar tikusnya tidak banyak di situ," saran dr Maha.




sumber

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »